Visi 2060 Kota Tercantik di Dunia


Grand Design Pembangunan Kota Bandung 50 Tahun Mendatang
Keluarga Mahasiswa Bandung
(Peneliti Muda Bandung)
Apa Harapan dan Impian Bandung Raya di Masa 50 tahun Mendatang
2060
Let's Make Future
2000- 2010
(Download it)
Kata Pengantar
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu komponen utama dari
industri Information Technology (IT). Jika Indonesia ingin meraih sukses di
bidang IT ini, maka faktor SDM harus diperhatikan. Namun ternyata masih
banyak kelemahan di sisi SDM IT, baik dari kualitas maupun kuantitas (jumlah).
Buku ini mencoba untuk mengkaji kebutuhan SDM IT, mendata penghasil SDM
IT dan mengusulkan inisiatif-inisiatif untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
SDM IT.
Blue Book atau Buku Biru ini nantinya diharapkan terus diperbaharui, karena
kebutuhan SDM dan perkembangan IT sendiri selalu berubah. Buku ini akan
diterbitkan setiap tahun dengan versi yang berbeda. Dengan demikian isi yang ada
di dalamnya juga selalu terkini dan dapat terus digunakan sebagai referensi
perkembangan kebutuhan, ketersediaan dan penghasil SDM IT. Selain itu, buku
ini juga akan selalu memberikan usulan-usulan atau inisiatif yang dilakukan untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM IT sesuai dengan kondisi yang ada.
Buku Biru versi pertama ini masih memerlukan masukan-masukan untuk
melengkapi atau menyempurnakan isinya. Apabila ada masukan, saran, dan
kritikan mohon dialamatkan ke :
Sekretariat BHTV
KPP ME dan Material, Gedung PPAU ITB Lt. 4
Jl. Ganesha No. 10 Bandung-40132
Atau
langi@ieee.org
budi@indocisc.com
Bandung, September 2003
2010-2020
Green School Vision

PTN
2011-2015
Seluruh Perguruan Tinggi atau Universitas di Bandung telah menerapkan konsep GREEN CAMPUS dan CYBER CAMPUS
2015-2020
Center for Entrepreneurship Development
Special Economics Zone
Kampus-kampus sebagai tempat pengembangan Teknologi dan kewirusahaan
(Setiap Universitas di Bandung mempunyai pusat Inkubator Bisnis Teknologi)
Sebagian besar (Rasio 80:20)
Sekolah Menegah Atas dan Pertama di daerah Bandung Raya telah terhubung dengan jaringan Internet dan Menuju Green School
Pembenahan wilayah Sekitar Sekolah dan Kampus
Integrated School Society
2020- 2030
Lahirnya dan Tumbuhnya Korporasi-korporasi Based Science & Technology
Pertumbuhan Industri Kreatif yang Signifikan
Terlahir 10.000 Usahawan-usahawan mikro yang kuat
2040
2050
2060

SIAPA sangka, Kota Bandung akan menjadi titik sentral pada perkembangan ekonomi masa depan yang berbasis industri kreatif. Setidaknya, tak hanya menjadi barometer bagi kawasan Indonesia, tetapi juga kawasan Asia Timur.
Hal tersebut berawal dari pertemuan internasional kota berbasis ekonomi kreatif, yang dilaksanakan di Yokohama Jepang pada akhir Juli 2007. Pada pertemuan itu, Bandung memperoleh penghargaan sekaligus tantangan, dengan terpilih sebagai projek rintisan (pilot project) kota kreatif se-Asia Timur.
Pemilihan Bandung sebagai kota percontohan bukanlah tanpa alasan, mengingat dalam 10 tahun terakhir, industri kreatif di Bandung menunjukkan perkembangan signifikan dan memengaruhi tren anak muda di berbagai kota.
Perkembangan tersebut menjadi daya tarik bagi para pelaku ekonomi kreatif di dunia, sehingga melalui projek percontohan ini, Bandung diharapkan mampu memopulerkan semangat kota kreatif di dunia global.
Projek yang bernama “Bandung Creative City” (BCC) itu direncanakan berjalan selama tiga tahun mulai Agustus 2008. “Rencananya, pada bulan Agustus nanti kota ini akan dikunjungi 140 pelaku ekonomi kreatif dari berbagai negara,” ujar Ridwan Kamil, salah seorang perancang BCC pada Bandung Creative City Workshop di Auditorium Rosada Balai Kota Bandung, Jumat (2/5).
Ia menjelaskan, untuk mempersiapkan BCC sekaligus kedatangan para pelaku ekonomi kreatif tersebut, Kota Bandung perlu berbenah diri dan menggali seluruh potensi yang dimiliki.
“Pada dasarnya, Bandung bisa diklaim sebagai kota yang sudah memiliki banyak potensi dan paling siap dalam merespons gelombang ekonomi,” ujarnya.
Hal ini karena potensi yang dimiliki Bandung belum tergali secara maksimal. “Talenta muda yang berlimpah, jumlah perguruan tinggi yang mencapai 5o, kemudahan mengakses teknologi, dan karakteristik masyarakat yang terbuka akan perbedaan dan perubahan, mampu memacu dan mendukung generasi mudanya untuk lebih berkreasi dan terjun ke dunia usaha,” tutur Ridwan.
Hanya, menurut dia, saat ini belum ada langkah strategis dan politis dari pemerintah kota untuk menjadikan Bandung sebagai pemain utama dalam persaingan global di sektor ekonomi kreatif. “Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan penuh dari pemkot, seperti pemberian izin menyelenggarakan acara dan penyediaan creative center yang bisa difungsikan untuk mendukung kreativitas kota ini,” katanya.
Selain itu, Ridwan juga mengatakan, diperlukan ruang publik dan infrastruktur fisik kota yang berkualitas. “Perencanaan dan perancangan kota yang inovatif dan responsif akan menjadi peluang pembangunan ekonomi,” ucapnya.
Hal ini direspons positif Wali Kota Bandung Dada Rosada yang mengatakan, untuk saat ini yang diperlukan adalah implementasi dan tindakan nyata. Bukan sekadar usulan atau berhenti pada tataran konsep. Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan mengeluarkan Surat Keputusan Wali Kota mengenai pembentukan tim yang menangani projek BCC.
Dada mengatakan, banyak hal yang harus ditata jika ingin Bandung benar-benar menjadi kota jasa yang kreatif. Tidak hanya mempermudah pemberian izin, dia pun akan membenahi infrastruktur yang ada sehingga memadai. Salah satunya, dengan pembangunan dan perbaikan jalan. “Bagaimana bisa menjadi kota jasa jika masih banyak ruas jalan yang rusak dan kemacetan terjadi di mana-mana,” ujarnya.
Namun, dia mengatakan, hal tersebut akan dilakukan secara bertahap. Hal terdekat yang akan dilakukan adalah penataan taman kota yang selain indah dilihat juga aktif digunakan oleh masyarakat. “Caranya, dengan membuat kursi yang memiliki dua fungsi, yaitu sebagai tempat duduk dan saat tidak digunakan menjadi benda seni yang indah dipandang,” ujarnya.
Selain itu, penataan halte juga menjadi sasaran untuk mendukung projek BCC. Dada mengharapkan agar halte-halte yang ada dilengkapi dengan informasi jalan dan rute kendaraan umum.
Penulis: Mega Julianti/Yulistyn
Sumber: Harian Pikiran Rakyat