Kamis, 11 Februari 2010

Bandung High Technology Valley

Senangnya Ilmu Komputer


3M
(Mulai dari hal yang Kecil, Mulai dari Diri Sendiri, Mulai dari Saat Ini)
~Aa Gym~

David J. Malan, Ph.D.

Instructor

Lebih lengkap di:

dmalan@harvard.edu
http://www.cs.harvard.edu/malan/

http://cs50.tv/.

Harvard College

blog.cs50.net.

Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih

IT TELKOM-UPI Alliance in Edutainment

Edutainment Cyber Laboratory

Founder:

1. Dian Hadiana

2. Arip Nurahman


Vision

Inovasi, Penelitian, Pengembangan Film dan Multimedia Pendidikan

BATTLESTAR GALACTICA : THE PLAN
Date Released : 2009
Quality : DVDRip
Info : imdb.com/title/tt1286130
Lihat : Trailer
Starring : Tricia Helfer, Grace Park, Michael T
Genre : Sci-Fi

----------------------------------------


The opening scenes of The Plan occur just prior to the destruction of the Twelve Colonies in the televised miniseries, Battlestar Galactica. Humanoid Cylon John Cavil (played by Dean Stockwell) is shown leading the planning for the genocidal attack on the human race. All of the seven "known" humanoid Cylons (Cavil, Leoben Conoy, D'Anna Biers, Simon, Aaron Doral, Six, and Sharon Valerii) are present in the control room of the main Cylon base. Two versions of Cavil are shown in a Resurrection Ship, with the "Final Five" Cylons in stasis in resurrection chambers. The two versions of Cavil briefly discuss their plans for "teaching a lesson" to the Final Five (who were their creators), and one version of Cavil announces his intention to witness the destruction of humanity on the ground. This version of Cavil travels to the planet Picon, where he encounters Ellen Tigh (one of the Final Five, played by Kate Vernon) in a strip club. Other characters from the series are also depicted: Gaius Baltar (James Callis) has a final meeting with Caprica Six; Samuel Anders (Michael Trucco) is shown at his Pyramid team's training camp along with the team doctor (who is a Number Four); and Tory Foster (Rekha Sharma) is shown driving to an airport in an SUV-type vehicle.

Senin, 08 Februari 2010

Bandung High Technology Valley



Nasehat Aa Gym yang sempat terekam dalam ingatan saya yaitu tentang Kekuatan Tujuan.

"Kemanapun kita akan pergi kita harus sudah tahu pasti tujuannya. Dengan mengetahui tujuan perjalanan akan efektif. Sebaliknya kalau tidak jelas tujuannya maka perjalanan akan sangat tidak efektif."
~Aa Gym~





Selama ini, saya sering membaca kesalah pahaman banyak orang yang ingin menjadi pengusaha dengan mengorbankan kuliah. “Bill Gates yang nggak lulus kuliah saja bisa jadi yang terkaya di dunia,” kira-kira begitulah alasan mereka.

Bahkan mereka bisa memberikan banyak contoh orang yang sukses di dunia usaha tanpa embel-embel sarjana. Larry Allison — pendiri Oracle Corporation — misalnya, adalah mahasiswa gagal. Steven Spielberg, sutradara film-film box office dunia, juga putus kuliah. Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, sang triliuner baru yang baru berumur 23 tahun, juga tak menyelesaikan kuliahnya di Harvard University.

Kenyataan di atas kadang malah digunakan sebagai lelucon: bahwa mereka yang pintar secara akademis tidak akan sukses di dunia usaha. Mereka yang pintar dan lulus sarjana malah menjadi jongos orang-orang “bodoh” yang tidak lulus kuliah.

Memang, mereka yang tidak memiliki gelar sarjana tetap berpeluang menjadi pengusaha sukses. Namun bukan berarti bahwa mengorbankan kuliah merupakan tiket menuju sukses. Bahkan, jika dilakukan penelitian, kemungkinan sarjana yang sukses menjadi pengusaha amat banyak. Namun, karena sarjana sukses berusaha dianggap sebagai hal yang biasa, tidak banyak media yang mengulasnya. Lebih menarik mengupas tokoh-tokoh sukses yang latarbelakangnya menderita atau kurang bagus — termasuk tidak lulus kuliah. Ini yang bisa menimbulkan persepsi sesat bahwa DO adalah ciri pengusaha sukses.

Bill Gates sudah menyampaikan dengan jelas, bahwa dirinya adalah contoh yang buruk dalam hal akademis. Sesungguhnya ia sangat ingin menggondol gelar sarjana. Simak bagaimana pidatonya setelah ia menerima gelar sarjana kehormatan dari Harvard University tahun lalu:

“Sudah lebih dari 30 tahun saya menunggu untuk mengatakan ini, ‘Ayah, saya selalu bilang saya akan kembali (ke kampus) dan meraih gelar.’ Tahun depan saya akan ganti pekerjaan. Merupakan sesuatu yang menyenangkan bahwa bisa mencantumkan gelar sarjana di daftar riwayat hidup.”


Wallohulam Bissawab

Sabtu, 06 Februari 2010

Bandung High Technology Valley

Senangnya Ilmu Komputer





David J. Malan, Ph.D.
Instructor
Lebih lengkap di:
dmalan@harvard.edu
http://www.cs.harvard.edu/malan/
http://cs50.tv/.
Harvard College
blog.cs50.net.

Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih

"Dengan mengetahui kelemahan diri, maka akan memperjelas kekurangan diri sehingga termotivasi untuk terus melakukan perbaikan. Apabila teknik mencari tahu kelemahan diri ini dipraktekan secara kontinyu dan konsisten, bisa dipastikan akan terbangun sikap dan perilaku pengendalian diri. Karena ada orang-orang disekitar yang mengawasi sikap dan perilaku kita, selain Allah tentunya."
~Aa Gym~

Jumat, 05 Februari 2010

Bandung High Technology Valley

Senangya Ilmu Komputer



David J. Malan, Ph.D.
Instructor
Lebih lengkap di:
dmalan@harvard.edu
http://www.cs.harvard.edu/malan/
http://cs50.tv/.
Harvard College
blog.cs50.net.

Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih

"Adapun bentuk latihan diri yang dapat kita lakukan untuk menggapai bening hati ini adalah Menilai kekurangan atau keburukan diri. Patut diketahui bahwa bagaimana mungkin kita akan mengubah diri kalau kita tak tahu apa-apa yang harus kita ubah bagaimana mungkin kita memperbaiki diri kalau kita tak tahu apa yg harus diperbaiki. Maka hal pertama yang harus kita lakukan adalah dengan bersungguh-sungguh untuk belajar jujur mengenal diri sendiri dengan cara Memiliki waktu khusus untuk tafakur."
~Aa Gym~

Kamis, 04 Februari 2010

Bandung High Technology Valley

Senangnya Ilmu Komputer


David J. Malan, Ph.D.
Instructor
Lebih lengkap di:
dmalan@harvard.edu
http://www.cs.harvard.edu/malan/
http://cs50.tv/.
Harvard College
blog.cs50.net.

Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih

"Kawan sejati yang memiliki komitmen untuk saling mengkoreksi semata-mata untuk kebaikan bersama yang memiliki komitmen untuk saling mewangikan mengharumkan memajukan dan diantara menjadi cermin bagi satu yang lainnya. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Tentu saja dengan niat dan cara yang benar jangan sampai malah saling membeberkan aib yang akhirnya terjerumus pada fitnah."

~Aa gym~

Rabu, 03 Februari 2010

Bandung High Technology Valley

Senangnya Ilmu Komputer



David J. Malan, Ph.D.
Instructor
Lebih lengkap di:
dmalan@harvard.edu
http://www.cs.harvard.edu/malan/
http://cs50.tv/.
Harvard College
blog.cs50.net.

Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih

"Tidak usah kita mencemooh orang lain tapi tafakuri perilaku orang lain tersebut dan cocokkan dengan keadaan kita. Ubahlah sesuatu yang dianggap melukai seperti yang kita rasakan kepada sesuatu yang menyenangkan. Sesuatu yang dianggap mengagumkan kepada perilaku kita seperti yang kita kagumi tersebut. Mudah-mudahan dengan riyadhah tahap awal ini kita mulai mengenal siapa sebenar diri kita? "

~Aa Gym~